Sample Text

JUAL BELI DINAR/DIRHAM WILAYAH CILACAP DAN SEKITARNYA

Grafik Emas

Jumat, 05 April 2013

Ekonomi Hijau Sebagai Solusi?

Global warming hingga saat ini masih menjadi wacana yang paling popular di seluruh dunia,berbagai strategi dan penanggulangan global warming terus dikaji. Termasuk yang sedang popular sejak tahun 2012 yaitu ekonomi hijau (green Economy). Bagi orang awam ekonomi hijau ini masih terdengar asing namun tidak bagi para ahli ekonomi dan para pengamat ekonomi.





Dalam hal penanganan global warming dengan metode ekonomi hijau ini kita perlu mengenal apa itu ekonomi hijau. Hal ini sebenarnya penting di ketahui para pengusaha, manajer dan para staf lainnya agar hal ini bisa terwujud dengan baik. Termasuk Saat ini pemerintahan Indonesia serius menerapkan Ekonomi Hijau dengan diawali sektor kehutanan melalui program REDD+. Ekonomi Hijau yang dimaksud Indonesia di sini adalah pembangunan untuk mencapai tiga sasaran besar, yaitu ekonomi terus tumbuh dan memberikan lapangan kerja serta mengurangi kemiskinan, tanpa mengabaikan perlindungan lingkungan khususnya fungsi ekosistem dan keragaman hayati, serta mengutamakan keadilan sosial.
Apa itu ekonomi hijau?
Ekonomi Hijau adalah sebuah rezim ekonomi yang mampu meningkatkan kesejahteraan manusia dan kesetaraan sosial, yang sekaligus mengurangi risiko lingkungan secara signifikan. Ekonomi Hijau juga berarti perekonomian yang rendah karbon atau tidak menghasilkan emisi dan polusi lingkungan, hemat sumber daya alam dan berkeadilan sosial. Sedangkan ekonomi hijau ekologis merupakan sebuah model pembangunan ekonomi yang berlandaskan pembangunan berkelanjutan dan pengetahuan ekonomi ekologis.
Bagaimana ciri ekonomi Hijau?
Ciri ekonomi hijau yang paling membedakan dari rezim ekonomi lainnya adalah penilaian langsung kepada modal alami dan jasa ekologis sebagai nilai ekonomi dan akuntansi biaya di mana biaya yang diwujudkan ke masyarakat dapat ditelusuri kembali dan dihitung sebagai kewajiban, kesatuan yang tidak membahayakan atau mengabaikan aset. Untuk tinjauan umum tentang kebijakan pembangunan lingkungan internasional yang menuju ke laporan Ekonomi Hijau Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP).
Dalam konteks pembangunan kota hijau untuk mengatasi global warming system ekonomi hijau ini sangat cocok di gunakan terlebih bagi kota industry dimana di dalam kota tersebut terdapat banyak perusahaan-perusahaan besar.
Bagaimana perusahaan-perusahaan tersebut dapat menerpkan system ini tanpa mengurangi beban yang harus di tanggung?
Salah satu caranya yaitu dengan metode CSR perusahaan
Membantu pengurangan emisi CO2 dan pemanasan global adalah yang paling mudah dilakukan melalui kegiatan CSR Lingkungan. CSR merupakan wujud komitmen atas pembangunan berkelanjutan oleh dunia usaha untuk memberikan kontribusi terhadap pengembangan ekonomi hijau, guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi portfolio perusahaan itu sendiri, komunitas lokal, maupun masyarakat pada umumnya.
Potensi dan peluang partisipasi sektor swasta dan dunia usaha salah satunya dalam konteks perwujudan kota hijau melalui skema CSR sesungguhnya sangat terbuka menurut Menteri PU, Djoko Kirmanto dengan bentuk yang beragam dari yang sederhana hingga lebih komplek, seperti penyedian bibit tanaman dan pendampingan kegiatan komunitas hijau. Sementara untuk bentuk yang lebih komplek, antara lain pihak swasta bisa membantu pembangunan dan pemeliharaan kebun pembibitan dan taman atau hutan kota, serta penyedian fasilitas sepeda atau transportasi non motorik, pembangunan halte dan koridor hijau untuk jalur sepeda .
Apapun bentuk partisipasi CSR maka sisi inovatif-kreatif, konsisten dan partisipasi sangat dibutuhkan. Dalam konteks pengembangan pembangunan kota hijau, keterlibatan aktif perusahaan merupakan salah satu bentuk perluasan  cakupan program, baik dari sisi pelaku, pembiayaan, maupun jumlah kota-kota yang difasilitasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar